Minggu, 20 Oktober 2013

Arti Penting Organisasi di Dalam Masyaraka



Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya manusia sebagai makhluk soial yang tidak dapat memenuhi kehidupannya seorang diri, maka dari itu sebuah organisasi dalam bermasyarakat sangat di butuhkan oleh setiap manusia. Karena untuk mencapai kesejahteraan untuk bermasyarakat di lingkungan sekitar. Dalam makalah ini akan dibahas arti dari sebuah organisasi dan arti penting organisasi dalam bermasyarakat.

1.2 Batasan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas arti dari organisasi, tujuan, peranan, dan arti penting organisasi itu sendiri di dalam sebuah masyarakat.


1.3 Tujuan
Untuk mengetahui arti penting organisasi dan dampaknya didalam lingkungan masyarakat.




BAB 2
Pembahasan


2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekelompok individu yang berkumpul dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi itu sebuah wadah yang menampung aspirasi, cita cita, harapan orang-orang. Organisasi memiliki karakter tersendiri, jati diri, sejarah, kisah, suka, sedih, cita-cita ,aspirasi harapan orang banyak. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari organisasi sangat tidak asing, baik dalam lingkungan sekolah, rumah (seperti Rt, Rw), dan bahkan lingkungan keluarga bisa disebut organisasi.


Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi:

1. Alasan Sosial (social reason), sebagai "zoon politicon " artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.

2. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:

· Dapat memperbesar kemampuannya.

· Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.

· Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, dengan maksud dapat mencapai apa yang mereka tujukan dan harapkan secara bersama-sama.


Dalam berorganisasi setiap individu mempunyai peran masing-masing demi tercipta dan berjalannya keutuhan suatu organisasi tersebut. Oleh karena itu kita harus siap menghadapi beberapa hal yang mungkin terjadi, seperti adanya perbedaan karakter, sifat, bahasa, pendapat dan kebiasaan yang dimiliki setiap individu. Dalam menghadapi hal tersebut mengharuskan kita belajar menjadi pribadi yang mudah dalam bersosialisasi, siap untuk masuk kedalam lingkungan yang membutuhkan kerjasama tim yang baik dan memberikan manfaat untuk orang banyak 2.2. Tujuan Sebuah Organisasi



Secara sistematik maka keseluruhan kegiatan organisasi harus berorientasi pada tujuan. Ini berarti bahwa tujuan organisasi mesti dijadikan pedoman untuk dalam pembagian kerja, penentuan bahan tugas, banyaknya tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu harus dipertimbangkan dengan berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, keseluruhan pekerjaan pengelolaan dan operasional harus diatur dan direncanakan berdasarkan strategi untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dengan cara efektif dan efisien.

Prinsip kerja yang menggunakan tujuan sebagai pedoman lazimnya disebut "Management By Objective"(MBO) atau "Administration By Objective"(ABO).

Begitu pentingnya kedudukan tujuan dalam penyusunan organisasi, maka tujuan organisasi perlu terlebih dahulu dirumuskan secara jelas, tertulis, dan kemudian dikomunikasikan secara baik sehingga tujuan bisa dipahami secara benar - benar oleh para anggota organisasi.
Bila MBO bisa dilaksanakan secara baik, maka masing - masing anggota organisasi walaupun berbeda dalam dalam kedudukan atau fungsinya, walaupun berbeda dalam waktu bekerjanya, namun semuanya sebagai anggota sistem, gerak langkahnya terarah pada pencapaian tujuan organisasi. Kesatuan arah pada tujuan bersama (unity of purpose) dari gerak langkah pada anggota yang berbeda dalam fungsi atau waktu yang dipergunakan tersebut "equifinality". Setiap adminitrator yang ingin sukses tentu berusaha menciptakan iklim organisasi yang memiliki "unity of purpose" dan "equifinality".



Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 38 tahun 19992, pasal 61, ada lima misi dan tujuan organisasi kependidikan, yaitu: meningkatkan dan/atau mengembangkan (1) karier, (2) kemampuan, (3) kewenangan profesional, (4) martabat, dan (5) kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan. Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.



Penjabaran lima tujuan dan misi pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan/atau mengembangkan karier anggota, merupakan upaya dalam mengembangkan karier anggota sesuai dengan bidang pekerjaan yang diembannya. Karier yang dimaksud adalah perwujudan diri seorang pengemban profesi secara bermakna, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain (lingkungannya) melalui serangkaian aktivitas. Organisasi profesi berperan sebagai fasilitator dan motifator terjadinya peningkatan karier setiap anggota. Adalah kewajiban organisasi profesi kependidikan untuk mampu memfasilitasi dan memotifasi anggotanya mencapai karier yang diharapkan sesuai dengan tugas yang diembannya.

2. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kemampuan anggota, merupakan upaya terwujudnya kompetensi kependidikan yang handal. Dengan kekuatan dan kewibawaan organisasi, para pengemban profesi akan memiliki kekuatan moral untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya.

3. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kewenangan profesional anggota, merupakan upaya para profesional untuk menempatkan anggota suatu profesi sesuai dengan kemampuannya. Organisasi profesi kependidikan bertujuan untuk megembangkan dan meningkatkan kemampuan kepada anggotanya melalui pendidikan atau latihan terprogram.



4. Meningkatkan dan/atau mengembangkan martabat anggota, merupakan upaya organisasi profesi kependidikan agar anggotanya terhindar dari perilakuan tidak manusiawi dari pihak lain dan tidak melakukan praktik melecehkan nilai - nilai kemanusiaan. Dengan memasuki organisasi profesi kependidikan anggota sekaligus terlindungi dari perlakuan masyarakat yang tidak mengindahkan martabat kemanusiaan dan berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar etis yang disepakati.

5. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kesejahteraan, merupakan upaya organisasi profesi kependidikan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir batin anggotanya. Dalam teori Maslow, kesejahteraan ini mungkin menempati urutan pertama berupa kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi. Banyak kiprah organisasi profesi kependidikan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Asprasi anggota melalui organisasi terhadap pemerintah akan lebih terindahkan dibandingkan individu.

2.3. Prinsip Prinsip Dari Sebuah Organisasi

Prinsip - prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya "Organization of Canadian Government Administration" (1965), bahwa prinsip - prinsip organisasi meliputi :

1) Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,

2) Prinsip Skala Hirarkhi,

3) Prinsip Kesatuan Perintah,

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang,

5) Prinsip Pertanggungjawaban,

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan,

7) Prinsip Rentang Pengendalian,

8) Prinsip Fungsional,

9) Prinsip Pemisahan,
10) Prinsip Keseimbangan,

11) Prinsip Fleksibilitas,

12) Prinsip Kepemimpinan.


Berikut penjelasannya :

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.

Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain - lain.


2) Prinsip Skala Hirarkhi.

Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggung jawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggungjawab kepada seorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.

Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5) Prinsip Pertanggungjawaban.

Dalam menjalankan tugasnya setiap anggota harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.

Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing - masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.

Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendaliini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.


8) Prinsip Fungsional.

Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.


9) Prinsip Pemisahan.

Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan.

Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil', struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

11) Prinsip Fleksibilitas

Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.



12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.


2.4. Contoh Organisasi 

a. Pemuda Pancasila.

Sebagai sebuah organisasi, Pemuda Pancasila yang didirikan oleh IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 28 Oktober 1959 juga memiliki sejarah yang penuh warna dan dinamika. Fase pendiriannya di pengujung tahun 50-an ditandai dengan perjuangan politik untuk menyelamatkan Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana diamanatkan oleh Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pada fase inilah karakter organisasi dan orientasi ideologi Pemuda Pancasila terbentuk. Manifestasi dari karakter organisasi dan orientasi ideologis dimaksud tersermin dari sikap dan komitmennya yang teguh untuk tetap mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Negara dan perekat ke-Bhinnekaan_bangsa.

Fase perjuangan Pemuda Pancasila di era 60-an ditandai dengan pergulatan melawan kekuatan PKI dan antek - anteknya yang berupaya mengubah ideologi negara dengan faham komunis dan aktif melakukan politik devide et impera di kalangan elit dan masyarakat akar rumput. Salah seorang pendiri HMI bahkan pernah memberikan kesaksian bahwa pada masa itu (1959-1966) Pemuda Pancasila dikenal sebagai salah satu organisasi yang gigih memerangi PKI dan antek - anteknya. Fase ini bisa dikatakan sebagai era peneguhan karakter Pemuda Pancasila sebagai pengawal ideologi Pancasila. (dikutip dari Buku "Pemuda Pancasila Di Mata Publik").




b. Desa/Kelurahan.

Desa/Kelurahan adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas - batas wilayah yurdiksi. Pengertian desa atau kelurahan berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yaitu" Pemerintahan desa dipimpin oleh kepala desa yang di bantu oleh perangkat desa. Kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat desa tersebut" .

Perangkat desa terdiri atas sekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Sedangkan kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang diangkat oleh bupati/walikota atas usul camat. Dalam melaksanakan tugasnya lurah di bantu oleh perangkat kelurahan.




c.  Posyandu.

Pos Layanan Terpadu (Posyandu) adalah organisasi yang didirikan oleh masyarakat untuk memberikan layanan terpadu kepada warga masyarakatnya, khususnya kesehatan balita. Kegiatan di posyandu meliputi pemeriksaan kesehatan bayi, penimbangan bayi, pemberian makanan tambahan, dll.




2.5. Arti Penting Organisasi dalam Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang berbeda - beda, dimana di dalam suatu masyarakat mempunyai tradisi dan kebiasaan yang berbeda - beda. Maka dari itu, organisasi mempunyai arti penting dalam masyrakat, karena organisasi dapat membantu/mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan & kehidupannya, organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat, yang paling utama organisasi merupakan tempat/wadah aspirasi dari seklompok individu yang berbeda - beda, dan di dalam organisasi kita dapat menyelesaikan suatu masalah secara mufakat. Organisasi juga bisa dapat digunakan sebagai tempat pengontrolan/pengawasan terhadap kebijakan - kebijakan dan kerja dari sebuah pemerintahan yang sedang berjalan .

Namun tidak semua organisasi bersifat positif untuk masyarakat. Karena di dalam suatu organisasi tidak terdapat norma - norma yang mengikat para anggotanya. Tetapi di dalam suatu organisasi kita dapat mengatahui arti penting kebersamaan dalam mencapai sebuah tujuan, karena pada hakekatnya suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan bersama.




Bab 3
Kesimpulan



Manusia dikenal sebagai human social dimana setiap individu pasti membutuhkan individu lainnya untuk bisa menjalani kehidupan ini. Untuk bisa berinteraksi antar sesama individu maka diperlukan pembentukan suatu organisasi. Seperti pembahasan yang sudah kita lihat di atas bahwa Organisasi merupakan suatu wadah/perkumpulan yang mempunyai tujuan, visi dan misi yang jelas. Organisasi juga bisa dijadikan sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyarakat.